- Beranda
- Indexs Berita
- SEMINAR PSIKOLOGI FORENSIK
Diana Imawati., S.Psi., M.Psi.
NIK. 62.17.1.0262
07 Mei 2015 - 14:05:22 WIB
Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda sukses menggelar seminar psikologi forensik dengan tema; “Melacak Jejak Kriminal Di Indonesia Melalui Peran Psikologi Forensik†yang dilaksanakan pada hari Jumat 24 April 2015. Acara seminar bersifat terbuka untuk umum dan dihadiri oleh 110 mahasiswa/mahasiswi Psikologi dari UNTAG Samarinda serta mahasiswa psikologi dari Universitas Mulawarman Samarinda. Acara seminar dipandu oleh Siti Khumaidatul Umaroh.,M.A sebagai moderator, dengan narasumber utama Prof. Dr. Yusti Probowati., Psikolog. Beliau merupakan ahli psikologi forensik pertama Indonesia, ketua projek Rumah Hati (Shelter Anak Eks Lapas Jombang), serta ketua Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) sejak tahun 2011-2015.
Peserta seminar yang pada umumnya adalah mahasiswa psikologi terlihat antusias mengikuti pemaparan narasumber yang mengajak mereka untuk: memahami persoalan kriminalitas di Indonesia, mengenal psikologi forensik serta peran psikologi forensik dalam persoalan kriminal di Indonesia. Pada kesempatan itu, Prof. Yusti menegaskan bahwa untuk memahami psikologi forensik lebih dalam harus disertai dengan pengetahuan tentang hukum. Oleh sebab itu, bidang psikologi forensic masih sangat terbuka untuk umum selama individu tersebut memiliki minat yang kuat mempunyai dasar-dasar ilmu psikologi serta mempunyai pemahaman yang baik mengenai hukum dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Hal ini berarti bahwa bidang psikologi forensic tidak hanya dikhususkan untuk lulusan psikologi profesi (psikolog) semata, lulusan psikologi program sains juga mempunyai peluang yang cukup besar dalam bidang ini.
Lapangan kerja untuk psikologi forensic juga sangat luas, di bidang kepolisian: membantu penyelidikan (tersangka dan korban), melakukan pemeriksaan dan dukungan psikologis pada saksi (saksi korban dan saksi). Kerja psikologi forensic di tingkat kejaksaan; melakukan pemeriksaan psikologis untuk membantu menyusun dakwaan dan tuntutan. Kehadiran dan perkembangan psikologi forensic di Indonesia saat ini telah menjadi kebutuhan seiring dengan semakin meningkatnya kasus-kasus kriminalitas di negeri ini yang tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tapi juga melibatkan remaja hingga anak-anak.
