- Beranda
- Indexs Berita
- LINDUNGI ANAK-ANAK GENERASI HEBAT BANGSA
Diana Imawati., S.Psi., M.Psi.
NIK. 62.17.1.0262
03 Desember 2014 - 09:00:28 WIB
ÂÂ
LINDUNGI ANAK-ANAK GENERASI HEBAT BANGSA
Maraknya kasus pedofilia yang terjadi di Indonesia yang dialami oleh anak anak dibawah umur menambah daftar panjang kasus kekerasan seksual. Kasus serupa ternyata juga terjadi di Kalimantan Timur. Hal inilah yang membuat mahasiswa dari Pusat Layanan Psikologi Fakultas Psikolog iUniversitas 17 Agustus 1945 Samarinda tergerak untuk melakukan sosialisasi terkait dengan hal tersebut.Dengan kegiatan ini, mahasiswa dari Fakultas Psikologi berupaya untuk mengantisipasi dan mengurangi aksi kejahatan seksual yang mengancam anak-anak.
Mahasiswa dibawah naungan Pusat Layanan Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ini melakukan sosialisasi tersebut di beberapa sekolah di Samarinda yaitu SD 004 yang berada di Jalan Awang Long Samarinda, SD Khalifah, dan TK Adzukhruf pada tanggal 25 Mei, 28 Mei, dan 5 Juni 2014. Pada kegiatan tersebut turut serta Ibu Diana Imawati S.Psi., M.Psi.,selaku dosen dan ketua program studi Psikologi, Ibu Rizqi (salah satu dosen di Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda) dan Ibu Asih Minarsih, Psikolog. Sosialisasi diberikan pada guru, orang tua dan siswa.Kegiatan sosialisasi ini berisi penyampaian tujuan sosialisasi, penyampaian materi mengenai pengertian, ciri-ciri, pencegahan, serta penanganan korban yang telah mengalami kekerasan yang dilakukan oleh pedofilia. Disela-sela materi, mereka juga melakukan pengenalan organ tubuh pada anak-anak. Bagian-bagianmana saja yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Untuk menarik perhatian anak-anak dan mempermudah sosialisasi, diputarkan film edukasi mengenai hal tersebut.
Diperingatkan pada para orang tua bahwa pelaku tidak hanya orang asing bagi kita dan anak, tetapi justru orang-orang dekat yang kita percaya, seperti pengasuh, sopir pribadi, pengajar privat, guru di sekolah bahkan yang masih mempunyai hubungan darah seperti paman, kakek dan sebagainya. Di dalam materi, dijelaskan bahwa orangtua diharapkan memberikan pengetahuan kepada anak mengenai organ sex (sex education).Orangtua juga di sarankan untuk mengajarkan rasa malu kepada anak bahwa organ tubuh tersebut tidakboleh terlihat dan disentuh oleh orang lain selain orang tua dan dokter untuk kepentingan medis. Sosialisasi ini berlangsung selama kurang lebih dua jam yang diselingi dengan sesi tanyajawab.
